Selasa, 21 April 2015

BEBERAPA TEKNOLOGI TERBARU DI DUNIA OTOMOTIF

Teknologi di industri permobilan mengalami perkembangan pesat. Berbagai inovasi dihadirkan untuk memberikan kenyamanan, keamanan, hingga menciptakan pengendaraan yang lebih berkualitas. Berbicara teknologi, banyak yang dimulai dari mimpi. Misalkan saja dulu tidak pernah terpikir mobil dapat parkir sendiri atau antar-kendaraan bisa ‘berkomunikasi’ untuk menghindari kecelakaan. Tapi, sekarang semuanya sudah terwujud, bahkan  hingga ke teknologi yang memungkinkan pengereman dilakukan secara otomatis, ketika berhadapan dengan kendaraan lain. Semua teknologi itu tentunya membuat mobil semakin bermanfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan.
Parkir Pintar (Active Park Assist)
Lexus termasuk perusahaan yang pertama kali mengaplikasikan teknologi parkir pintar ini. Terakhir, Ford Motor Company (FMC) mengenalkan Active Park Assist yang akan diaplikasi pada Lincoln MKS sedan dan MKT crossover. Teknologi ini menggunakan sistem sensor ultrasonic dan electric power assisted steering (EPAS) untuk memposisikan secara otomatis kendaraan, dengan cara mengkalkulasi dan mengoptimalkan sudut lingkar kemudi saat melakukan parkir paralel.
Pengemudi cukup menekan tombol Active Park Assist dan mobil bisa secara cepat, mudah, dan aman memarkir kendaraan tanpa perlu menyentuh lingkar kemudi. Tampilan visual atau audio akan memberitahukan pengendara terhadap jarak dengan mobil lain, obyek, atau orang.
Pengereman Otomatis dan Pre-Crash
Volvo menghadirkan teknologi keselamatan yang disebut Collision Warning with Full Auto Brake (CWAB). Fitur terbaru ini akan mendeteksi posisi kendaraan di depan melalui radar dan sensor kamera, lalu akan memicu sistem pengereman secara otomatis, bila pengemudi tidak menyadari adanya potensi kecelakaan.
Jarak efektif dengan kendaraan lain yang bisa ditangkap radar dan kamera sekitar 150 m. Ketika jaraknya mendekat, sistem ini akan memberi peringatan kepada pengemudi. Bila pengemudi tidak merespon, maka CWAB secara otomatis akan mengerem kendaraan. XC60 juga mengaplikasi City Safety yang dilengkapi sensor laser. Sensor ini mampu memonitor berbagai obyek pada jarak lebih dari 10 meter dan apabila membaca adanya persimpangan dan kemacetan lalu-lintas di dalam kota, pesan sinyal akan disampaikan kepada komputer agar kecepatan XC60 dikurangi. Misalnya, di kecepatan di atas 15 kpj, komputer secara otomatis akan menekan rem 50% apabila terdapat kendaraan yang melaju pelan atau berhenti di depan dan tidak diketahui pengemudi.
Toyota juga memiliki teknologi yang hampir serupa dan dinamakan Front-side Pre-crash Safety System dan Pre-crash Seatback, yang dipakai Toyota Crown. Inovasi Toyota ini mampu memprediksi secara akurat skenario akan terjadinya tabrakan dengan menggunakan gelombang radar yang dipancarkan secara diagonal ke kanan dan ke kiri kendaraan. Hal ini untuk mendeteksi kendaraan yang melaju kencang dari persimpangan jalan.
Pre-Crash system juga mengendalikan banyak hal, seperti pengatur sandaran kursi dan sabuk pengaman penumpang depan dan belakang. Sistem ini juga akan menegakkan sandaran kursi agar airbag bisa memberikan perlindungan maksimal. Pre-Crash Intelligent Head restraint disiapkan untuk mengurangi risiko cidera leher akibat hentakan dari belakang.
Reduksi Emisi NOx
Mazda mencatatkan CX-7 sebagai mobil penumpang pertama di Jepang yang menggunakan Urea Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk mesin diesel. Tujuannya jelas, Mazda ingin mengubah persepsi bahwa SUV menjadi penghasil emisi gas buang terbesar. Melalui teknologi baru ini, pembakaran mesin MZR-CD 2.2L turbo diesel yang menghasilkan sisa Nitrous Oxide (NOx) akan dibersihkan melalui penyemprotan urea cair. Penggunaan sistem ini berdampak pada konsumsi bahan bakar yang lebih efisien dan menekan emisi CO2 (dari mesin bensin). Berkat teknologi SCR, CX-7 facelift bisa melenggang dengan sempurna untuk lolos dari regulasi emisi Euro5.
SCR dan urea cair ini disimpan di tempat khusus di belakang dengan tidak mengurangi ruang penumpang belakang. Untunglah mesin diesel CX-7 sudah rendah emisi sehingga tangki penyimpanan urea cair berukuran kecil. Urea cair ini merupakan zat kimia yang tidak berbahaya dan umum digunakan sebagai pelengkap pada pelembab kulit dan krim pelembut tangan.
Pengendali Pasokan Oksigen di Ruang Bakar
Selama ini pengaturan pasokan bahan bakar diatur seiring pijakan pedal akselerator, sehingga kendali pasokan oksigen diatur sesuai bukaan katup pada throttle di ujung saluran masuk atau besar kecilnya celah katup masuk. Gerakan buka-tutup katup ini memiliki durasi yang berlangsung konstan. Namun, gerakan konstan ini terkadang tidak sesuai kebutuhan mesin, karena pada saat tertentu mesin terbebani, yang membuatnya kehilangan daya optimum.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Fiat melakukan riset yang menghasilkan sebuah sistem yang dapat mengubah gerak katup dari konstan menjadi variabel atau sesuai kebutuhan. Fiat mulai memperkenalkan rancangan ini untuk pertama kalinya pada 1960 dan kini telah disempurnakan menjadi teknologi MultiAir. Prinsip kerjanya terkonsentrasi pada pergerakan katup pasokan masuk udara dalam mengatur jumlah udara ke ruang bakar. Dengan mengandalkan pergerakan piston dan camshaft yang akan mengerakan katup saat piston di posisi hisap (siklus 4-tak yang pertama), sebuah solenoid akan mengatur durasi katup masuk tersebut.
Sejauh ini, teknologi pengaturan buka-tutup katup sebenarnya telah banyak dikembangkan oleh manufaktur lain. Sebut saja, 4-valve technonolgy dari Mercedes atau VANOS (Variable Nockenwellen Steuerung) dan Valvetronic milik BMW. Dari ranah manufaktur Jepang, nama VVT-i (Variable Valve Timing) dari Toyota atau VTEC (Variable Valve Timing and Lift Electronic Control) kepunyaan Honda, serta MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control system). Namun, kebanyakan teknologi itu memakai sistem elektronik sebagai kendali rangkaiannya, dengan menggunakan ECU terpisah serta aktuator yang disematkan pada ujung camshaft dan cara ini memiliki tingkat kerumitan cukup tinggi. Hal inilah yang lantas disederhanakan Fiat dengan memanfaatkan oli mesin.
Berkat MultiAir, tenaga puncak mobil diklaim naik sekitar 10%. Tidak hanya itu, torsi pada putaran mesin rendah meningkat hingga 15% karena udara masuk lebih banyak. Kerugian mekanis akibat gesekan antar komponen mesin (pumping loss) juga berkurang hingga 10%, diikuti turunnya output emisi CO2. Dengan cara ini pula, konsumsi BBM terpangkas 25% dibanding mesin lain dengan kapasitas dan jumlah silinder sama, dan menekan emisi gas buang karbon monoksida 40% serta nitrogen oksida 60%. Rencananya, teknologi MultiAir ini diterapkan pada mesin 16-katup 1,4 liter milik Alfa Romeo MiTo di akhir 2009.
Pelacak Pejalan Kaki dan Pengendara Sepeda
BMW Group Research & Technology bekerjasama dengan beberapa institut riset di Jerman mengembangkan teknologi Car-2-X Communication. Teknologi ini diciptakan untuk menghindarkan mobil dari kemungkinan menabrak pejalan kaki atau pengendara sepeda yang berjalan di sela-sela mobil-mobil yang sedang terparkir. Pencegahan terjadinya insiden kecelakaan itu didapat melalui penerimaan data dan teknologi pelacakan, termasuk kerjasama sistem sensor antara kendaraan dan transponder yang hasilnya membuat pejalan kaki bisa teridentifikasi.
Proyek yang dalam bahasa Jerman disebut ‘AMULETT’ tersebut dibiayai Kementerian Negara Ekonomi, Infrastruktur, Transportasi, dan Teknologi Jerman selama tiga tahun. Dalam mengerjakannya, BMW menggandeng berbagai pihak seperti Continental Safety Engineering International GmbH, Fraunhofer Institute for Integrated Circuits, Institute for High Frequency Engineering at Munich’s Technical University, dan ZENTEC GmbH.
Sistem Car-2-X Communication menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) yang di masa depan akan terintegrasi dengan tas sekolah, telepon mobil, atau tongkat berjalan. Secara singkat cara kerjanya, mobil akan mengidentifikasi sinyal elektromagnet yang dipacarkan transponder pada frekuensi 2,4 GHz dan data tersebut diolah melalui tampilan visual, sehingga pengemudi mengetahui posisi pejalan kaki meskipun tidak terlihat.
Layar Terpisah (Splitview)
Mercedes-Benz memahami keinginan antara pengemudi dan penumpang depan yang berbeda dalam menikmati monitor yang terdapat pada kendaraan. Untuk itu, generasi S-class berikutnya akan memiliki fitur yang disebut Splitview Comand Display. Teknologi baru yang dibuat melalui kerjasama dengan Bosch ini menjadikan monitor pada dashboard dapat menampilkan tayangan berbeda, tergantung posisi pengemudi dan penumpang depan.
Misalnya, pengemudi menginginkan peta navigasi, sedangkan penumpang depan secara bersamaan menginginkan memutar film DVD favoritnya untuk menghilangkan kejenuhan saat berkendara, maka layar yang sama akan menampilkan dua tampilan berbeda. Layar bekerja dengan cara menyisipkan sebuah filter yang akan mengatur pixel di dalam LCD untuk menampilkan citra tertentu dari sudut pandang yang berbeda. Dengan demikian, pengemudi akan tetap berkonsentrasi terhadap navigasi agar tidak tersesat di jalan, sementara penumpang dapat menggunakan remote control untuk menikmati fasilitas hiburan dan headphone di telinganya.
Manajemen Lalu-Lintas
Sebuah cara baru untuk mengurangi kemacetan lalu-lintas diperkenalkan Audi melalui sistem barunya yang disebut Travolution. Perangkat lunak yang menghabiskan dana riset sekitar 1,2 juta Euro ini memungkinkan pemilik Audi mendapatkan informasi mengenai lampu lalu-lintas: kapan hijau atau merah. Dari informasi yang didapat itu, kendaraan dapat menghitung jarak dan menjaga kecepatan menjelang lampu lalu-lintas sehingga akan mengurangi kondisi ‘start & stop’ saat menunggu lampu merah.
Proyek Travolution itu mendapat dukungan dari departemen lalu-lintas kota Ingolstadt, Jerman, karena akan mengurangi durasi berhenti kendaraan, sehingga kemacetan lalu-lintas bisa dikurangi. Sistem kerjanya, modul komunikasi yang dipasang di lampu lalu-lintas akan mengirimkan informasi pada mobil mengenai kapan lampu hijau menyala. Sedangkan sistem komputer di kendaraan akan menghitung berapa kecepatan yang harus dilakukan pengemudi agar pada saat melintas di lampu lintas yang dituju dalam keadaan ‘hijau’. Informasi divisualkan melalui menu multimedia interface di dalam kendaraan. Cara ini juga selain mengurangi frekuensi berhenti, dapat menurunkan konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang CO2.
Airbag Penumpang Belakang
Pemasangan airbag untuk pengemudi dan penumpang depan sepertinya sudah umum diterapkan manufaktur. Namun, untuk penumpang belakang, sedikit sekali yang mencurahkan perhatiannya. Untuk mengakomodir keselamatan penumpang belakang, Toyota akhirnya menciptakan rear window curtain shield airbag pertama di dunia yang diaplikasi pada mobil kecil iQ.
Airbag ini menggunakan sistem Supplemental Restraint System (SRS) untuk melindungi bagian belakang kepala penumpang baris kedua, sehingga dapat meminimalkan risiko cedera serius saat terjadinya tabrakan dari belakang. Airbag ini akan mengembang dari bagian roof lining di atas jendela belakang dan membentuk tirai pelindung. Lebih jauh lagi, Toyota menambah airbag untuk penumpang belakang yang dipasang di konsol tengah kursi belakang (rear-seat center airbag), untuk mencegah cedera serius benturan sesama penumpang.
Eco-Driving
Teknologi hybrid memang dapat mengurangi konsumsi bahan bakar, tetapi kemampuan itu dapat hilang bila gaya dalam mengemudi bersifat agresif. Untuk mensosialisasikan prinsip eco-driving, Honda melakukan terobosan dengan mengenalkan Ecological Drive Assist System (EDAS). Sistem ini bertujuan membantu pengemudi dalam menerapkan prinsip mengemudi eco-driving.
EDAS diaplikasi oleh mobil hybrid Insight. EDAS memiliki tiga fitur kunci dan yang pertama adalah mode ECON. Setelah menekan tombol ECON di dashboard, secara otomatis mode ini akan mengontrol kinerja mesin, fungsi transmisi (CVT), dan komponen powertrain lainnya agar lebih ekonomis. Di sini efektivitas mesin akan lebih maksimal dengan mengatur fungsi AC, memperpanjang jeda berhentinya mesin saat mobil berhenti, dan memaksimalkan kemampuan pengisian ulang baterai saat pengereman.
Fitur kedua adalah fungsi pembimbingan melalui indikator berwarna pada speedometer. Jika muncul warna hijau sebagai background, berarti Anda telah mengemudi secara efisien. Jika warna latarnya berubah biru, maka gaya mengemudi Anda membuat konsumsi bahan bakar lebih boros. Fitur terakhir adalah fitur penilaian. Setelah Anda berkendara, komputer akan menampilkan sebuah grafik pohon kecil di layar Multi Information Display (MID). Makin ekonomis cara mengemudi, maka makin banyak daun yang tumbuh di pohon tersebut. Terlebih bila mengemudi secara sempurna atau sangat ekonomis, maka tak hanya daun yang muncul tapi juga gambar bunga. Terakhir ketika kunci kontak dimatikan, MID akan memunculkan nilai yang dicapai pengemudi.
Mobil Anti-lapar Pertama di Dunia dari Infiniti
Teknologi  telematika pada kendaraan terus mengalami perkembangan pesat. Setelah pendeteksi kelelahan, kini telah dikembangkan sebuah fitur revolusioner yang akan mengetahui kondisi pengemudi dalam keadaan lapar. Adalah Infiniti yang memperkenalkan teknologi pertama di dunia tersebut yang tidak hanya memberi peringatan saat perut lapar, tapi juga akan menuntun pengemudi menuju restoran terdekat. Fitur bernama Gastronomi ini akan menjadi pilihan bagi pembeli saloon mewah Infiniti M yang mulai dijual September 2010 mendatang di Eropa.
Tujuan Infiniti jelas, bahwa fitur ini akan mengurangi resiko insiden membahayakan yang diakibatkan perut kosong. Gastronomi meliputi fitur-fitur terkini seperti Active Noise Control (ANS), Connectiviti dan Forest Air Climate Control (FACC). ANS terdiri dari sensor suara yang terletak di atap pengemudi untuk mendeteksi suara di dalam tubuh pengemudi seperti perut keroncongan. Bila volumenya terdengar, maka display simbol pisau dan garpu akan muncul melalui layar informasi Connectiviti yang juga telah dilengkapi sistem navigasi milik Michelin Red Guide.
Sedangkan Forest Air Climate Control berguna dalam menggantikan udara kotor dan berbau dengan menghembuskan udara segar ke dalam kabin. Fitur Gastronomi juga memiliki mode Fitness yang akan mengkalkulasi bobot ideal pengemudi berdasarkan memori pada tempat duduk. Teknologi dari brand mewah Nissan ini tercipta berkat kerjasamanya dengan Narita Office for Subsistence & Health (NOSH), Jepang. Penelitian keduanya menyebutkan perut lapar bisa menganggu konsentrasi mengemudi dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.

5 Komponen Mobil Yang Sering Rusak

Jika pada saat berkendara, Anda merasakan tanda-tanda mesin terasa bergetar secara tidak normal, kemungkinan itu disebabkan oleh satu atau lebih komponen mesin yang bermasalah. Meskipun Anda tidak akan memperbaikinya sendiri namun Anda perlu tahu beberapa komponen mesin yang paling sering bermasalah sehingga Anda tidak mudah dibodohi oleh pihak "bengkel nakal" dan membuat biaya perbaikan tambah membengkak.
Untuk itu, berikut ini adalah beberapa komponen mesin yang kerap menjadi penyebab mesin mobil bergetar secara tidak normal yaitu : distributor, koil, busi, sistem injeksi atau karburator (salah satu), dan setelan idle katup karburator.

Mesin Mobil

Pencarian komponen yang rusak haruslah diawali dengan pengetahuan akan fungsi komponen tersebut. Berikut ini adalah fungsi masing-masing komponen dan indikasi kerusakannya:
1. Distributor
Komponen yang berfungsi sebagai penyuplai tenaga hasil pengapian ke semua komponen penggerak di rangkaian mesin. Jika pendisribusian tenaga terganggu otomatis mesin bekerja dengan tidak normal.
2. Koil
Koil yang berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik. Sehingga apabila rusak, maka proses pengapian juga tidak akan terjadi. Hal serupa juga terjadi pada busi, yang berfungsi untuk memantik proses pengapian.
3. Busi
Busi yang sudah aus akan terlihat dari bentuk kepalanya yang sudah rusak atau bisa juga renggang. Jika Anda menemukan salah satu busi bermasalah maka Anda wajib untuk mengganti satu set (seluruh busi mesin anda) sebab biasanya kondisi busi lainnya tidak jauh berbeda.
4. Sistem injeksi (Khusus mobil bersistem injeksi, bukan karburator)
Sistem injeksi merupakan sistem distribusi bahan bakar yang mengalirkan bahan bakar kedalam silinder mesin. Biasanya komponen ini jarang rusak tetapi sering kali menimbulkan gejala jika kotor atau tersumbat. Indikasi injector (sistem injeksi) tersumbat yaitu mesin akan bergetar kasar yang tiba-tiba muncul dan segera hilang kala gas diinjak dalam-dalam dan putaran mesin tinggi.
Coba lakukan langkah berikut:
  • Nyalakan mesin atau putar kontak Anda pada posisi ON dan masukan gigi pada posisi netral
  • Injak pedal gas dalam-dalam secara tiba-tiba (seperti mau ngebut)- Jika mesin terasa terbatuk; bahasa sehari-harinya "nge-brebet" kemungkinan besar injector anda kotor.
Cara mengatasinya adalah dengan melakukan Injector Cleaning. Ada beberapa metode diantaranya Ulrasonic dan Interject Service. Injector Cleaning sebaiknya dilakukan setiap 40.000 km untuk menjaga sistem ini selalu prima. Sebagai catatan, bensin Premium lebih kotor dibandingkan Pertamax dan Pertamax+ sehingga otomatis mobil yang menggunakan bensin Premium Injectornya cenderung lebih cepat kotor.
5. Karburator
Hampir sama fungsi dengan injector tadi yaitu memasok bensin ke silinder namun karburator bekerja secara mekanis manual sedangkan injektor yang sudah elektronik. Setelan katup Karburator Ini bukan komponen, hanya settingan saja. Apabila setelan idle katup terlalu tinggi katup karburator tidak dapat menutup secara sempurna, dan menyebabkan supply bahan bakar ke silinder terlalu banyak atau membanjir. 

Kamis, 16 Januari 2014

CARA MENANGANI ANAK YANG BANDEL


Gunakan pendekatan Preventif
Pendekatan ini sangat berguna dalam mencegah timbulnya perbuatan menyimpang seorang anak. Pendeketan preventif lebih memfokuskan bagaimana cara orang tua dalam mendidik anaknya dengan baik dan benar, sehingga bisa mencegah hal-hal yang dapat merugikan sang anak dan keluarga. 

Berikan Contoh Perbuatan yang Baik
Memberikan contoh dan teladan yang baik adalah tugas kita sebagai orang tua. Berikan contoh perkataan, perbuatan yang baik, sehingga mental perkembangan sang anak sudah terbiasa dengan kata-kata sopan dan tingkah laku yang arif dan bijaksana. Memberikan contoh merupakan pendidikan dari segi peraktik yang sangat nyata. Apabila anak anda masih berusia dibawah lima tahun dia akan cendrung mengikuti perbuatan orang-orang terdekaatnya seperti orang tua. 

Bicara dengan Nada Halus
Dalam menghadapi anak yang nakal, tentu saja sikap kita tidak bolehh ikut nakal. Disini kebijakan sikap orang tua dalam memahami anak sangat dibutuhkan. Jika anak anda sudah mulai susah untuk di perintah, maka cobalah bicara dengan nada halus dan lemah lembut, berikan ia wejangan, nasehat, sehingga ia dengan nyaman mendengarkan apa yang kita sampaikan. Cara halus ini lebih efektif dalam menghadapi anak yang nakal daripada dengan cara memarahi mereka. 

Cari Sebab Munculnya Kenakalan
Perubahan tingkah laku anak tidak serta merta timbul dengan sendirinya melainkan melalui beberapa proses yang di adaptasi melalui lingkunganya. Pengadaptasian model kelakuan yang biasanya mempengaruhi sang anak akan muncul dari para teman bahkan bisa melalui media masa. Tugas orang tua adalah mencari dan merubah pengaruh jelek itu dan menggantinya dengan pengaruh yang postif. 

Sekian dulu yang dapat saya, Semoga bermanfaat.

Jumat, 04 Januari 2013

Thermodinamik



SIKLUS IDEAL OTTO, DIESEL, KOMBINASI OTTO DAN DIESEL
A.      SIKLUS OTTO
  1. Langkah isap (0 → 1) merupakan proses tekanan konstan, tekanannya dibawah 1 atm, agar udara bias masuk.
  2. Langkah kompresi (1 → 2) merupakan proses isentropik
  3. Proses pembakanan pada volume konstan (2 → 3) adalah proses pemasukan kalor.
  4. Langkah kerja (3 → 4) merupakan proses isentropik
  5. Langkah pembuangan (4 → 1) dianggap sebagai proses pengeluaran kalor pada volume konstan.
  6. Langkah buang (1 → 0) terjadi pada tekanan konstan, tekananya di atas 1 atm agar udara bias keluar.











Proses pembakaran ini kurang efisien karena masih banyak bahan bakar yang terbuang 70%

B.       SIKLUS DIESEL

  1. Fluida kerja dianggap gas ideal
  2. Langkah isap (0 → 1) merupakan proses tekanan konstan.
  3. Langkah kompresi (1 → 2) merupakan proses isentropik
  4. Proses pembakanan pada tekanan konstan (2 → 3) adalah proses pemasukan kalor.
  5. Langkah kerja (3 → 4) merupakan proses isentropik
  6. Langkah pembuangan (4 → 1) dianggap sebagai proses pengeluaran kalor pada volume konstan.
  7. Langkah buang (1 → 0) terjadi pada tekanan konstan

  1. Fluida kerja dianggap gas ideal
  2. Langkah isap (0 → 1) merupakan proses tekanan konstan.
  3. Langkah kompresi (1 → 2) merupakan proses isentropik
  4. Proses pemasukan kalor pada volume konstan (2 → 3).
  5. Proses pemasukan kalor pada tekanan konstan (3 3a)
  6. Langkah kerja (3a → 4) merupakan proses isentropik
  7. Langkah pembuangan (4 → 1) dianggap sebagai proses pengeluaran kalor pada volume konstan.
  8. Langkah buang (1 → 0) terjadi pada tekanan konstan




q  Proses 0-1 (langkah isap)
            Pada langkah ini udara mengisi silinder yang bertambah       besar karena torak bergerak dari TMA TMB, dalam hal ini    seolah-olah udara melakukan kerja sebesar
            W0-1 = P0 (V1 – V0)      (positif, fluida melakukan kerja)
q  Proses 1-2 (langkah kompresi)
            Pada langkah kompresi dilakukan secara isentropik.
            Jadi Q = 0 dan ΔS = 0, sehingga kerja yang dilakukan
            W1-2 = - ΔU = U1 – U2 = m Cv (T1 – T2)        (negatif, fluida dikenai kerja)
q  Proses 2-3 (pemasukan kalor pada volume konstan)
            Pemasukan kalor setelah torak mencapai TMA (titik 2)
            Fluida kerja tidak melakukan atau dikenai kerja, sehingga
            W2-3 = 0
            Q2-3 = m Cv (T3 – T2)    (positif, pemasukan kalor)
q    Proses 3-3a (pemasukan kalor pada tekanan konstan)
            Pemasukan kalor tekanan konstan berlangsung setelah Temperatur kerja      mencapai T3.
            Volume fluida kerja berubah dari V3 – V3a,
            sehingga fluida kerja melakukan kerja sebesar:
            W3-3a = P3 (V3 – V3a) = P3a (V3 – V3a)        (positif, fluida melakukan kerja)
Sehingga jumlah pemasukan kalor     
            Q3-3a  = m Cv (T3a – T3) + W3-3a
                     = U3a – U3 + P3 (V3 – V3a)
                     = (U3a+V3a) – (U3 + P3 V3)
                     = H3a – H3 = m Cp (T3a – T3)            (positif, pemasukan kalor)              
q  Proses 3a-4 (langkah ekspansi atau langkah kerja)
             Pada langkah kerja berlangsung secara isentropik.   
             Jadi Q = 0 dan ΔS = 0, sehingga kerja yang dilakukan
              W3a-4 = ΔU = U3a – U4 = m Cv (T3a – T4)       
                                                (positif, fluida melakukan kerja)
Karena isentropik berlaku :
q  Proses 4-1 (langkah pembuangan kalor)
            Proses ini dilakukan pada volume konstant. Torak telah mencapai TMB.
            Karena V4 = V1  , sehingga besar kerja 4-1, W4-1 = 0
Jumlah kalor yang dibuang
            Q4-1 = -ΔU = U1 – U4 = m Cv (T1 – T4)          (negatif, pembuangan kalor)
q  Proses 1-0 (langkah buang)
            Torak bergerak dari TMB TMA
            Fluida kerja dikenai kerja, sebesar :
             W1-0 = P0 (V1 – V0)     (negatif, fluida kerja dikenai kerja)



Rabu, 26 September 2012

Bahan Bakar
Bahan bakar (fuel) adalah segala sesuatu yang dapat terbakar misalnya : kertas, kain, batu bara, minyak tanah, bensin dan sebagainya. Untuk melalukan pembakaran diperlukan 3 (tiga) unsur, yaitu : Bahan bakar, Udara, Suhu untuk memulai pembakaran 
Panas atau kalor yang timbul karena pembakaran bahan bakar tersebut disebut hasil pembakaran. 
Terdapat 3 (tiga) jenis bahan bakar, yaitu : 
1. Bahan bakar padat 
2. Bahan bakar cair 
3. Bahan bakar gas 
Kriteria utama yang harus dipenuhi bahan bakar yang akan digunakan dalam motor bakar adalah sebagai berikut: 
a. Proses pembakaran bahan bakar dalam silinder harus secepat mungkin dan panas yang dihasilkan harus tinggi. 
b. Bahan bakar yang digunakan harus tidak meninggalkan endapan atau deposit setelah pembakaran karena akan menyebabkan kerusakan pada dinding silinder. 
c. Gas sisa pembakaran harus tidak berbahaya pada saat dilepas ke atmosfer. 

Bahan Bakar Bensin (Premium) 

Premium berasal dari bensin yang merupakan salah satu fraksi dari penyulingan minyak bumi yang diberi zat tambahan atau aditif, yaitu Tetra Ethyl Lead (TEL). Premuim mempunyai rumus empiris Ethyl Benzena (C8H18). 
Premium adalah bahan bakar jenis disilat berwarna kuning akibat adanya zat pewarna tambahan. Penggunaan premium pada umumnya digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti mobil, sepeda motor, dan lain lain. Bahan bakar ini juga sering disebut motor gasoline atau petrol dengan angka oktan adalah 88, dan mempunyai titik didih 300C-2000C. Adapun rumus kimia untuk pembakaran pada bensin premium adalah sebagai berikut: 
2 C8H18 + 25 O2 → 16 CO2 + 18 H2O 
Pembakaran di atas diasumsikan semua bensin terbakar dengan sempurna. Komposisi bahan bakar bensin, yaitu : 
a. Bensin (gasoline) C8H18 
b. Berat jenis bensin 0,65-0,75 
c. Pada suhu 400 bensin menguap 30-65% 
d. Pada suhu 1000 bensin menguap 80-90% 
(Sumber: Encyclopedia Of Chemical Technologi, Third Edition, 1981: 399) 

Bensin premium mempunyai sifat anti ketukan yang baik dan dapat dipakai pada mesin kompresi tinggi pada saat semua kondisi. Sifat-sifat penting yang diperhatikan pada bahan bakar bensin adalah : 
a) Kecepatan menguap (volatility) 
b) Kualitas pengetukan (kecenderungan berdetonasi) 
c) Kadar belerang 
d) Titik beku 
e) Titik nyala 
f) Berat jenis 
Syarat-Syarat Bahan Bakar Untuk Motor Bakar Bensin 

Angka Oktan 

Angka Oktan adalah suatu bilangan yang menunjukkan sifat anti ketukan (denotasi). Dengan kata lain, makin tinggi angka oktan maka semakin berkurang kemungkinan untuk terjadinya denotasi (knocking). Dengan berkurangnya intensitas untuk berdenotasi, maka campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan oleh torak menjadi lebih baik sehingga tenaga motor akan lebih besar dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat. 

Cara menentukan angka oktan bahan bakar ialah dengan mengadakan suatu perbandingan bahan bakar tertentu dengan bahan bakar standar. Yaitu dengan menggunakan mesin CFR (Coordination Fuel Research). Mesin CFR merupakan sebuah mesin silinder tunggal dengan perbandingan kompresi yang dapat diukur dari sekitar 4:1 sampai dengan 14:1. Terdapat dua metode dasar yang umum digunakan yaitu research method mengunakan mesin motor CFR F-1, yang hasilnya disebut dengan Research Octane Number (RON) dan motor method yang menggunakan mesin motor CFR F-2 dimana hasilnya disebut dengan Motor Octane Number (MON). Research method menghasilkan gejala ketukan lebih rendah dibandingkan motor research. 

Besar angka oktan bahan bakar tergantung pada presentase iso-oktana (C7H18) dan normal heptana (C7H16) yang terkandung didalamnya. Sebagai pembanding, bahan bakar yang sangat mudah berdenotasi adalah normal heptana (C7H16) sedang yang sukar berdenotasi adalah iso-oktana (C7H18). 

Bensin yang cenderung kearah sifat normal heptana disebut bensin dengan nilai oktan rendah (angka oktan rendah) karena mudah berdenotasi, sebaliknya bahan bakar yang lebih cenderung kearah sifat iso-oktana dikatakan bensin dengan nilai oktan tinggi atau lebih sukar berdenotasi. Misalnya suatu bensin mempunyai angka oktan 90 akan lebih sukar berdenotasi daripada bensin beroktan 70. Jadi kecenderungan bensin untuk berdenotasi dinilai dari angka oktannya. Iso-oktana murni diberi indeks 100, sedangkan normal heptana murni diberi indeks 0. Dengan demikian jika suatu bensin memiliki angka oktan 90 berarti bensin tersebut cenderung berdenotasi sama dengan campuran yang terdiri atas 90% volume iso-oktana dan 10% volume normal heptana. Nilai oktan yang harus dimiliki oleh bahan bakar ditampilkan dalam  berikut : 

(1). Premium 88 -> 88 RON (2). Pertamax : 94 RON (3). Pertamax Plus : 95 RON (4). Bensol : 98 RON (sumber : www.pertamina.com) 

Kesetabilan kimia dan kebersihan bahan bakar 

Kestabilan kimia bahan bakar sangat penting, karena berkaitan dengan kebersihan bahan bakar yang selanjutnya berpengaruh terhadap sistem pembakaran dan sistem saluran. Pada temperatur tinggi, bahan bakar sering terjadi polimer yang berupa endapan-endapan gum (getah) ini berpengaruh kurang baik terhadap sitem saluran misalnya pada katup-katup dan saluran bahan bakar 

Bahan bakar yang mengalami perubahan kimia, menyebabkan gangguan pada proses pembakaran. Pada bahan bakar juga sering terdapat saluran/senyawa yang menyebabkan korosi, senyawa ini antara lain : senyawa belerang, nitrogen, oksigen, dan lain-lain , kandungan tersebut pada gas solin harus diperkecil untuk mengurangi korosi, korosi dari senyawa tersebut dapat terjadi pada dinding silinder, katup, busi, dan lainya, hal inilah yang menyebabkan awal kerusakan pada mesin.

TERIMAKASIH

Rabu, 11 Juli 2012

KERJA PRAKTEK (BAB I)


 A.        Latar belakang masalah
            PDAM sebagai penyuplair air minum merupakan perusahaan yang cukup vital bagi penunjang kehidupan masyarakat. PDAM, khususnya PDAM Semarang sebagai penyuplai air minum kota Semarang menggunakan air baku dari sumber sungai kali garang (banjir kanal barat). Disamping suplai dari sumur-sumur arteris dan suplai dari Gunung Ungaran.
            Hal ini cukup jadi masalah karena air sungai Kaligarang sebagai sumber air baku utama adalah air yang cukup kotor. Kekotorannya dapat dilihat dari fisiknya yang berwarna coklat / kuning karena banyak kelarutan tanah dan sampah.
            Dalam hal ini pemilihan jenis pompanyapun harus sangat diperhatikan terhadap sifat air bakunya. Sebagai alternatif pemecahan masalah tersebut, PSAM Semarang dapat menggunakan beberapa macam pompa seperti:
  1. Pompa Sentrifugal dengan open impeler
  2. Pompa Sentrifugal Semi impeler
  3. Pompa Sentrifugal aliran campuran yang biasa digunakan untuk memompa air laut maupun air berpasir.
  4. Pompa aksial yang mampu memompa air yang berlumpur
  5. Chin and bucket pump (bucket elevator)
Dengan banyaknya alternatif pilihan tersebut, PDAM dapat menggunakan salah satu pompa tersebut. Dalam hal ini PDAM memakai pompa setrifugal gengan 2 impeler, karena pompa ini mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
  1. Aliran Kontinyu
  2. Debit yang dihasilakan besar dengan ketinggian tekan sedang
  3. Dengan adanya impeler, akan menambah daya dorong keatas
  4. Kerja pompa lebih ringan
  5. Walau dengan impeler semi open, namun pompa ini masih mampu mengatasi kekeruhan air baku yang ada.
Namun dengan berkembangnya permintaan konsumen berupa air minum, debit yang dihasilkan PDAM dirasakan masih kuang dalam usaha pemenuhan kebutuhan masyarakat. Yang dalam hal ini erat hubungannya dengan penggunaan pompa sentrifugal yang digunakan sfbagai pompa penyuplair air kotor dari sungai kaligarang ke sistem penjernihan air di reservoir atas.
Sebab untuk menentukan pompa yang dipergunakan harus dipertimbangkan seperti hal-hal sebagai berikut:
  1. kapasitas pompa yang dihasilkan
  2. Kelebihan dan keburukannya
B.        Alasan pemilihan judul
Seperti yang telah diuraikan di atas, dalam uasa pemenuhan kebutuhan air minum terhadap konsumen, yang dalam hal ini masyarakat kota Semarang, kapasitasnya dirasakan masih kurang.
            Dalam hal ini penggunaan pompa sentrifugal dengan dua impeler sebagai pompa air kotor merupakan penunjang yang cukup vital bagi PDAM Semarang, bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat yang berupa air minum yang mampu diandalkan.
C.        Penegasan Judul
Laporan kerja praktek ini yang mempunya judul “PERAWATAN POMPA SENTRIFUGAL YANG DIGUNAKAN DI PDAM MOEDAL SEMARANG”
D.        Tujuan
Adapun tujuan pembuatan Laporan kerja praktek ini adalah
  1. Mengetahui cara perawatan pompa Sentrifugal yang digunakan di PDAM TIRTA MOEDAL SEMARANG.
  2. Mengetahui pembuatan pompa Sentrifugal dari study literatur.

Translate