Rabu, 11 Juli 2012

KERJA PRAKTEK (BAB I)


 A.        Latar belakang masalah
            PDAM sebagai penyuplair air minum merupakan perusahaan yang cukup vital bagi penunjang kehidupan masyarakat. PDAM, khususnya PDAM Semarang sebagai penyuplai air minum kota Semarang menggunakan air baku dari sumber sungai kali garang (banjir kanal barat). Disamping suplai dari sumur-sumur arteris dan suplai dari Gunung Ungaran.
            Hal ini cukup jadi masalah karena air sungai Kaligarang sebagai sumber air baku utama adalah air yang cukup kotor. Kekotorannya dapat dilihat dari fisiknya yang berwarna coklat / kuning karena banyak kelarutan tanah dan sampah.
            Dalam hal ini pemilihan jenis pompanyapun harus sangat diperhatikan terhadap sifat air bakunya. Sebagai alternatif pemecahan masalah tersebut, PSAM Semarang dapat menggunakan beberapa macam pompa seperti:
  1. Pompa Sentrifugal dengan open impeler
  2. Pompa Sentrifugal Semi impeler
  3. Pompa Sentrifugal aliran campuran yang biasa digunakan untuk memompa air laut maupun air berpasir.
  4. Pompa aksial yang mampu memompa air yang berlumpur
  5. Chin and bucket pump (bucket elevator)
Dengan banyaknya alternatif pilihan tersebut, PDAM dapat menggunakan salah satu pompa tersebut. Dalam hal ini PDAM memakai pompa setrifugal gengan 2 impeler, karena pompa ini mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
  1. Aliran Kontinyu
  2. Debit yang dihasilakan besar dengan ketinggian tekan sedang
  3. Dengan adanya impeler, akan menambah daya dorong keatas
  4. Kerja pompa lebih ringan
  5. Walau dengan impeler semi open, namun pompa ini masih mampu mengatasi kekeruhan air baku yang ada.
Namun dengan berkembangnya permintaan konsumen berupa air minum, debit yang dihasilkan PDAM dirasakan masih kuang dalam usaha pemenuhan kebutuhan masyarakat. Yang dalam hal ini erat hubungannya dengan penggunaan pompa sentrifugal yang digunakan sfbagai pompa penyuplair air kotor dari sungai kaligarang ke sistem penjernihan air di reservoir atas.
Sebab untuk menentukan pompa yang dipergunakan harus dipertimbangkan seperti hal-hal sebagai berikut:
  1. kapasitas pompa yang dihasilkan
  2. Kelebihan dan keburukannya
B.        Alasan pemilihan judul
Seperti yang telah diuraikan di atas, dalam uasa pemenuhan kebutuhan air minum terhadap konsumen, yang dalam hal ini masyarakat kota Semarang, kapasitasnya dirasakan masih kurang.
            Dalam hal ini penggunaan pompa sentrifugal dengan dua impeler sebagai pompa air kotor merupakan penunjang yang cukup vital bagi PDAM Semarang, bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat yang berupa air minum yang mampu diandalkan.
C.        Penegasan Judul
Laporan kerja praktek ini yang mempunya judul “PERAWATAN POMPA SENTRIFUGAL YANG DIGUNAKAN DI PDAM MOEDAL SEMARANG”
D.        Tujuan
Adapun tujuan pembuatan Laporan kerja praktek ini adalah
  1. Mengetahui cara perawatan pompa Sentrifugal yang digunakan di PDAM TIRTA MOEDAL SEMARANG.
  2. Mengetahui pembuatan pompa Sentrifugal dari study literatur.

PROPOSAL KERJA PRAKTEK (KP)


 
A.          PENDAHULUAN
Air beserta sumber-sumbernya merupakan salah satu kekayaan alam yang mutlak dibutuhkan oleh makhluk hidup guna menopang kelangsungan hidupnya dan memelihara kesehatannya. Air yang mengisi lebih dari dua pertiga bagian dari seluruh permukaan bumi, memberi tempat hidup yang 300 kali lebih luas dari pada daratan. Akan tetapi sebagian besar air tersebut tidak dapat langsung digunakan untuk kepentingan makhluk hidup. Hanya 1% yang merupakan air manfaat yang dapat dipergunakan sebagai air bersih. Supaya bisa menjadi air bersih atau air minum harus mengalami suatu Teknologi.
Teknologi yang diterapkan mulai dari pengambilan air baku, pengolahan air untuk menjadi air bersih yang sangat tergantung kualitas sumber air baku, kemudian melaui sistem distribusi yaitu melalui perpipaan ke area pelayanan.
Pengolahan air dilakukan pada air baku yang pada hakekatnya tidak memenuhi standar kualitas air minum/bersih yang berlaku, sehingga unsur-unsur yang tidak memenuhi standar perlu dihilangkan ataupun dikurangi, agar seluruh air memenuhi standar yang berlaku. Hal ini dilaksanakan dengan pengolahan air. Teknologi untuk pengolahan air yang sangat tergantung dari sumber air baku dengan kualitas air yang bermacam-macam untuk dapat diolah.
Pusat-pusat pengolahan air perkotaan atau municipal water treatment dengan skala besar mengolah air dengan cara menambahkan senyawa kimia penggumpal (coagulants) ke dalam air kotor yang akan diolah. Dengan cara tersebut partikel-partikel yang berada di dalam air akan menjadi suatu gumpalan yang lebih besar lalu mengendap. Baru kemudian air di bagian atas yang bersih dipisahkan untuk digunakan keperluan sehari-hari.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Unwahas diantaranya adalah kemampuan akademis dan soft skill. Untuk mendapatkan kemampuan soft skill diperlukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk membentuk kemampuan soft skill tersebut, diantaranya adalah Kerja Praktek (KP) dibidang ilmu Teknik Mesin.
Kerja Praktek (KP) merupakan program kurikuler pengembangan wawasan, pengalaman dan pengetahuan praktis mahasiswa melalui program belajar sambil bekerja pada suatu kegiatan/potongan kegiatan dari program/usaha di bidang teknik dalam arti luas yang dikelola oleh lembaga atau perorangan. Program belajar sambil bekerja yang dilakukan sesuai dengan bidang/minat pada program studi yang ditempuh. Salah satu tempat kerja praktek yang dapat membentuk soft skill mahasiswa di bidang teknik adalah PDAM Tirta Moedal Semarang yang berlokasi di Jl. Kelud Raya No 60 Kota Semarang.
B.           NAMA DAN BENTUK KEGIATAN
Nama dan bentuk kegiatan adalah kerja praktek dan penelitian.
C.          TUJUAN
1.            Melatih mahasiswa untuk mendapatkan ketrampilan dan pengalaman praktek dalam suatu kegiatan teknik sesuai dengan bidangnya.
2.            Melibatkan mahasiswa secara langsung dalam kegiatan teknik sehari-hari untuk mengembangkan kepekaan yang bernalar terhadap berbagai persoalan yang timbul dalam praktek.
3.            Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang hubungan antara teori dan penerapannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4.            Memberikan bekal dn pengenalan praktek kepada mahasiswa untuk bekerja dalam masyarakat.
D.          WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan kerja praktek ini akan dilaksanakan pada :
Hari           : Senin - selesai
Tanggal     : 27 Juli – 27 Agustus 2009
Tempat      : PDAM Tirta Moedal Semarang
E.           PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, semoga dengan adanya kegiatan ini kami dapat memperoleh ketrampilan dan pengalaman maupun wawasan. Proposal ini kami buat sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak/Ibu Pimpinan Instansi, atas perhatian, kerjasama, dan bantuan Bapak/Ibu Pimpinan serta semua pihak kami ucapkan banyak terima kasih.


                                                                                   Semarang,  22 Juli 2009
                                                                                             Mahasiswa,




  Teguh Santoso


Rabu, 04 Juli 2012

SURAT LAMARAN


Hal                  : Lamaran Pekerjaan                                                    Semarang,26 Juni 2012
Lampiran         : -


Kepada Yth :
Pimpinan Warnet
di-Tempat

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama                   : Teguh Santoso
TTL                     : Grobogan, 04 Juli 1988
Alamat Tinggal    : Jl. Menoreh Tengah II/14 Sampangan, Semarang
No. Hp                : 085741180959
Bermaksud mengajukan permohonan lamaran pekerjaan sebagai karyawan, pada perusahaan yang bapak pimpin.
Adapun sebagai pertimbangan lebih lanjut dibawah ini saya lampirkan :
1.      1 lembar Foto Copy Ijazah terakhir
2.      1 lembar Foto Copy KTP
3.      Daftar riwayat Hidup
4.      Beberapa Sertifikat
Demikian permohonan ini saya buat, besar harapan saya untuk dapat diterima. Atas perhatian bapak, saya ucapkan terima kasih.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI
Nama Lengkap                        : Teguh Santoso
Tempat/Tanggal Lahir               : Grobogan, 04 Juli 1988
Jenis Kelamin                          : Laki-laki
Agama                                     : Islam
Usia                                         : 24 tahun
Warga Negara                         : Indonesia
Status                                      : Belum Kawin
No. Hp                                                : 086741180959

PENDIDIKAN FORMAL
Tahun 1994 s/d 2000              : SD Bologarang 02 Grobogan
Tahun 2000 s/d 2003              : SLTP N 02 Penawangan Grobogan
Tahun 2003 s/d 2006              : SMK YASIHA Gubug Grobogan

UPENGALAMAN KERJA
Tahun 2006 s/d 2007              : Karyawan di Surya Cell
Tahun 2007 s/d 2008              : Karyawan di Warnet UNWAHAS
Tahun 2008 s/d 2009              : Asisten Lab. Prestasi Mesin di UNWAHAS
Tahun 2010 s/d 20011                        : Karyawan di PT. SI Jakarta



Semarang, 26 Juni 2012
Hormat Kami,

Teguh Santoso

LIMBAH

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water). [1]
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Pengolahan limbah
Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
  1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan
  2. pengolahan menurut karakteristik limbah
Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti jamban misalnya. [1]
  1. Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk menangani limbah Air kakus. [1]
  2. Jamban yang layak harus memiliki akses air besrsih yang cukup dan tersambung ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak ada, maka masyarakat perlu memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.[1]
  3. Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya. Dibeberapa wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang.[1]
  4. Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran drainase harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas dari sampah.[1]
  5. Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan dalam jumlah yang cukup. Air bersih ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, mandi, dan kakus saja, melainkan juga untuk kebutuhan cuci dan pembersihan lingkungan.[1]
Karakteristik limbah
  1. Berukuran mikro
  2. Dinamis
  3. Berdampak luas (penyebarannya)
  4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Limbah industri
Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
  1. Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik dan bahan buangan anorganik
  2. Limbah padat
  3. Limbah gas dan partikel
Proses Pencemaran Udara Semua spesies kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang “bersih” disebut kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat mengakibatkan efek negatif terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebut cemaran (pollutant).Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara cemaran masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran sekunder. Cemaran primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber cemaran. Cemaran sekunder adalah cemaran yang terbentuk oleh proses kimia di atmosfer.
Sumber cemaran dari aktivitas manusia (antropogenik) adalah setiap kendaraan bermotor, fasilitas, pabrik, instalasi atau aktivitas yang mengemisikan cemaran udara primer ke atmosfer. Ada 2 kategori sumber antropogenik yaitu: sumber tetap (stationery source) seperti: pembangkit energi listrik dengan bakar fosil, pabrik, rumah tangga,jasa, dan lain-lain dan sumber bergerak (mobile source) seperti: truk,bus, pesawat terbang, dan kereta api.
Lima cemaran primer yang secara total memberikan sumbangan lebih dari 90% pencemaran udara global adalah:
a. Karbon monoksida (CO),
b. Nitrogen oksida (Nox),
c. Hidrokarbon (HC),
d. Sulfur oksida (SOx)
e. Partikulat.
Selain cemaran primer terdapat cemaran sekunder yaitu cemaran yang memberikan dampak sekunder terhadap komponen lingkungan ataupun cemaran yang dihasilkan akibat transformasi cemaran primer menjadi bentuk cemaran yang berbeda. Ada beberapa cemaran sekunder yang dapat mengakibatkan dampak penting baik lokal,regional maupun global yaitu:
a. CO2 (karbon monoksida),
b. Cemaran asbut (asap kabut) atau smog (smoke fog),
c. Hujan asam,
d. CFC (Chloro-Fluoro-Carbon/Freon),
e. CH4 (metana).
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
Macam Limbah Beracun
  • Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
  • Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
  • Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
  • Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
  • Limbah penyebab infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
  • Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
Pengelolaan Limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3. Pengelolaan Limbah B3 ini bertujuan untuk mencegah, menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, memulihkan kualitas lingkungan tercemar, dan meningkatan kemampuan dan fungsi kualitas lingkungan

Catatan kaki
  1. Bergerak Bersama Dengan Strategi Sanitasi Kota. Diterbitkan oleh Tim Teknis Pembangunan Sanitasi: BAPPENAS, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Dalam Negeri, Departemen Kesehatan, Departemen Perindustrian, Departemen Keuangan, dan Kementrian Negara Lingkungan Hidup. 2008. Hal 3

Translate